Minggu, 11 April 2010

Anakku, kamu mengejutkan mama.

Ada satu peristiwa yang sampai sekarang masih membuat saya, mamanya terheran-heran, dan tidak habis fikir, bagaimana anakku melakukannya dan bagaimana dia bisa memiliki ide seperti itu.

Berawal dari pertanyaan yang saya ajukan ke orang tua saya (ibu) yang membantu saya mengasuh anak saya dirumah, kebiasaan yang saya lakukan setiap hari sehabis pulang dari "kantor" selalu menanyakan aktifitas anak saya sehari-hari baik secara langsung ke anak saya atau lewat ibu saya. Karena waktu yang sangat terbatas melihat perkembangan anaknya sendiri, jadi jalan ini yang saya lakukan dari hari senin sampai hari jumat agar tidak ketinggalan peristiwa-peristiwa atau kemajuan-kemajuan yang dilakukan oleh anak saya.

Pada hari itu, hari rabu tanggal 7April 2010 ibu saya bercerita, kalau sasha (anakku) melakukan hal yang mungkin sangat jarang dilakukan oleh anak seusianya.
Ceritanya seperti ini:
"seperti biasa, sasha bermain-main dengan alat masak memasak di depan tivi sambil melihat acara kesukaannya, tiba-tiba sasha menghampiri ibuku dan menanyakan kunci pintu belakang.
Sasha : "Ma, kunci mana?"
Ibu : "Buat apa Sha..."
Sasha : "Mau main Ma..."
Ibuku tanpa curiga apapun memberikan kunci yang diinginkannya, karena yang difikirannya kunci itu buat mainan.
Beberapa menit berlalu, ibuku menyadari kalau sasha sudah tidak ada ditempatnya dan mulai mencari sasha di seluruh ruangan rumah tetapi tidak ditemukan.
Baru kemudian ibu berniat mencarinya ke luar rumah, tapi apa yang terjadi?
Pintu depan terkunci, lho?? Beralih ke pintu belakang, ternyata terkunci juga, lho lho????
Ternyata waktu Sasha menanyakan kunci itu, dia sudah menngunci pintu depan, dan untuk pintu belakang karena kuncinya engga ada, baru nanya ke ibuku.

Ibuku panik!!!
Ko Sasha bisa melakukan itu?
Kemana Sasha??

Ibuku teriak memanggil siapa saja yang ada diluar dari jendela, dan kebetulan ada tukang jualan mainan sedang berhenti didepan rumah.
Ibu  : "Mang..... lihat anak kecil "gendut" main disitu engga....................."
Mang : "Ada Bu..."
Ibu : "Bisa tolong dilihatin anaknya bawa kunci engga Mang?"
Mang : "Engga bu, ngga bawa kunci"

Ibuku tambah PANIK!!

Kemudian teriak lagi minta tolong, dan kebetulan tetangga depan rumah keluar dan menghampiri.
Tetanggaku mengecek semua pintu, dan "Alhamdulillah" semua kunci masih tergantung dipintu.
Akhirnya ibuku bisa keluar dan mencari Sasha.

Apa yang terjadi?
Sasha "pergi" dengan diam-diam, terus menngunci orang rumah agar tidak mencarinya.
Apa yang difikirkan Sasha? Bagaimana dia bisa mendapatkan ide seperti itu?
Dengan polosnya... "Sasha mau main? Ema ngga boleh keluar.... "


Betul-betul peristiwa ini mengejutkan semau anggota keluarga. Saling bertanya-tanya, kenapa Sasha bisa seperti itu?
Apa karena aku yang terlalu protective?
Melarang dia main ke rumah temannya?
Tapi apakah salah yang aku lakukan?
Sebelumnya Sasha bebas main kerumah temannya asal ada yang mengawasi, namanya juga anak-anak kalau sudah kumpul lebih dari 2 orang, pasti ada aja yang terjadi, bisa karena kecemburuan, rebutan mainan, entah apa saja.
Semakin tumbuh dan tambah umur, Sasha sudah mulai berani main ke rumah temannya sendirian. Apalagi sejak tetangga baru depan rumah datang dengan anak laki-lakinya yang seumuran Sasha, Sasha benar-benar seperti menemukan "soulmate", kapanpun mendengar suara temannya dia akan langsung lari mengejarnya dan mengajaknya bermain.
Tetapi? Sejak Sasha "pip*s di rumah itu, mungkin ibunya mulai tidak nyaman dengan kehadiran Sasha.
Apalagi Sasha pip*s di karpet, sudah tebal, berat lagi untuk mencucinya.
Aku mulai membatasi dia untuk main ke rumah temannya, kalau pun mau main, ajak temannya ke rumah kami.
Tapi, ternyata masih juga main kerumahnya.
dan kali ini, ibunya mungkin sudah mulai gerah dan "mengusir" Sasha. Ibuku sangat jelas mendengar usiranya.
Ibuku menjemput Sasha, yang biasanya berontak kalo dijemput, kali ini hanya diam saja dan manut.

Apa yang aku rasakan?
Saat aku tahu kejadian itu malam harinya. Aku manangis.... anak sekecil itu diusir?? Apa yang bisa dimengerti oleh anak umur 3,5 tahun? pip*s sembarangan masih normal kan?
Dan sejak itu, aku beri pengertian, mudah2an mengerti..... untuk tidak main lagi ke rumahnya, kalau Sasha masih pip*s sembarangan.
Tapi apa dampaknya? Dilarang, ko malah punya ide "gila" seperti itu? DILARANG ko malah semakin menjadi??
Salahkah caraku mendidiknya?
Terlalu keraskah memperlakukannya?
Sasha, anakku, cahaya hidupku, tumbuhlah menjadi anak yang baik nak....
Mama ingin hidup Sasha berguna.
Mama tidak ingin siapapun melukai mu nak...
Mama sedih nak.....!
Mungkin kamu masih kecil, dan belum mengerti...
Tapi usiran itu, teringat kuat di memorinya, dengan menceritakan kepada orang lain dengan jelas....

Mama harap, tidak ada trauma yang tertinggal...
Semoga Sasha mengerti....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar